Selasa(19/01/2016). NIEC (Naresy International Educational Consultant) Indonesia, sebuah konsultan yang memfasilitasi siswa yang ingin belajar ke luar negeri baik dengan mandiri maupun beasiswa,bersama Imagine Education mengunjungi SMA Negeri 5 Purworejo. Kegiatan intinya adalah promo dan konsultasi dengan perguruan tinggi tersebut. Peserta kegiatan ini adalah orang tua siswa dan siswa-siswa yang pernah tes seleksi masuk ke perguruan tinggi tersebut. Dari 18 siswa yang sudah diseleksi ada 6 siswa yang sudah diterima di Imagine Education Australia, dan untu keberangkatan dan rincian biayanya dapat dibahas lebih lanjut pada Expo Pendidikan Luar Negeri hari Sabtu, 23 Januari 2016 di Hotel Arjuna Yogyakarta.
Acara intinya presentasi dari Miss Linda Leo yang berbahasa Indonesia dan Miss Amber Wang yang berbahasa Inggris. Beberapa siswa menyampaikan pertanyaan dalam bahasa Inggris. Kesempatan terbuka lebar bagi lulusan SLTA yang ingin melanjutkan kuliah sambil kerja di luar negeri terutama Australia. NIEC (Naresy International Education Consultant) yang berkantor pusat di Denpasar Bali sejak beberapa tahun lalu memfasilitasi putra putri Indonesia yang ingin meneruskan pendidikan sambil bekerja di Asutralia. Ini merupakan terobosan untuk studi di luar negeri bagi siswa dengan latar belakang ekonomi lemah atau kurang mampu.
Dijelaskan oleh Bayu staf NIEC bahwa NIEC bekerjasama dengan Imagine yakni perguruan tinggi ternama di Australia yang membuka beberapa jurusan yang siap menyalurkan kemampuan para mahasiswa untuk menjadi tenaga cerdas trampil dan profesional. Imagine membuka sejumlah jurusan diantaranya Restoran, Management, Perhotelan, Perkantoran, Pendidikan dan Otomotif. NIEC juga melayani pemuda yang ingin melanjutkan pendidikannya di negara lain seperti USA, UK. Singapore Malaysia dan Hongkong.
Untuk kuliah sambil kerja di Australia NIEC menjalin kerjasama dengan Imagine Education Australia. Bagi yang mau kuliah sambil kerja Imagine juga membantu mencarikan pekerjaan di luar jam kuliah. Untuk satu minggu kerja partime di Australia bisa mencapai 20 jam dengan gaji sekitar Rp 4 juta per minggunya atau Rp 16 juta per bulan. “Maka orang tua sebenarnya cukup memikirkan keperluan persyaratan pendaftaran dan pemberangkatan. Jika sudah bekerja di sana, mereka bisa membiayai kuliah sendiri dari hasil kerja partime. “ ujar Bayu lagi.
Dalam kesempatan tersebut Bayu juga menyampaikan bahwa orang tua memang dikenakan biaya awal seperti untuk paspor, Visa, Biaya kuliah dan akomodasi di Australia. Namun setelah anak tersebut kuliah sambil kerja mereka bisa membiayai kuliah sendiri termasuk untuk biaya hodup di sana.
