EDUCATION VISIT TO CHINA, NIKMAH NURBAITY

Saya mendapatkan kesempatan mengikuti kunjungan pendidikan di Cina pada akhir tahun 2011. bersama rekan dari beberapa propinsi. berikut sedikit tentang pendidikan di Cina

Kunjungan pendidikan dilaksanakan di dua sekolah menengah yaitu sekolah Shanghai Science and Technology Management School dan sekolah Guangdong Electronic Technology College di Guangzhou.

Pendidikan di Cina menekankan sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun. Siswa belajar mulai pendidikan pra-sekolah yaitu umur 3–6 tahun, pendidikan dasar yaitu usia 6–12 tahun, dimana sebelumnya hanya 5 tahun dan sekarang ditambah menjadi 6 tahun. Setelah pendidikan dasar siswa belajar selama 3 tahun di sekolah menengah yaitu 3 tahun sekolah menengah pertama dan 3 tahun sekolah menengah atas. Di sekolah menengah atas siswa sudah mengambil jurusan sesuai dengan bakat dan ketertarikan mereka. Setelah sekolah menengah, siswa belajar di pendidikan tinggi yaitu di universitas, akademi atau institut.

Sekolah Shanghai Science and Technology Management School merupakan sekolah yang bekerja sama dengan Ocean University, sebuah universitas terkemuka di Shanghai. Sekolah ini memilki jurusan yang beragam. Jurusan yang tersedia seperti computer, mesin AC, memasak, mesin produksi, perdagangan dan lain lain. Sekolah ini memproduksi lulusan yang nantinya 90% langsung bekerja dan hanya kurang lebih 10% melanjutkan kuliah. Lulusan dari sekolah ini bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah di lapangan.

Pakaian siswa sehari hari adalah pakaian sejenis pakaian olah raga atau setelan atas bawah dari bahan kaos untuk memudahkan siswa melakukan banyak pekerjaan praktek di bengkel. Siswa belajar selama 3 tahun dengan 2 tahun belajar di sekolah dan 1 tahun belajar di luar sekolah ktek di perusahaan maupun di pabrik. Siswa membayar uang sekolah yang tidak begitu tinggi. Untuk gedung dan peralatan semua ditanggung oleh pemerintah. Peralatan yang tersedia mendukung proses pembelajaran, misalnya untuk siswa jurusan tataboga, peralatan dapur yang tersedia menggunakan peralatan dapur untuk produksi masal seperti di pabrik.

Sekolah yang ke dua adalah sebuah sekolah kejuruan juga di Guangzholeconic Technology College. Sekolah kejuruan ini memilki gedung bangunan setinggi 4 lantai dengan area yang cukup luas. Sekolah ini merupakan sekolah yang maju di Guangzhou. Sekolah ini memiliki siswa 3.035, pelatih 4272 dan 1030 siswa di jurusan tekhnologi komputer. Jumlah gurunya 106, gutu IT electro sebanyak 67 dan dosen yang mengajar di sekolah sebanyak 31 dan 41 guru dengan double sertificates. Pemberdayaan guru dilakukan dengan pelatihan di dalam sekolah, belajar mandiri maupun pelatihan di luar sekolah ke tingkat provinsi. Siswa di sekolah ini tidak mengenakan seragam pada hari hari biasa, mereka mengenakan pakaian bebas seperti jins, kaos, blouse atau T shirt.

Dari dua sekolah yang dikunjungi beberapa hal yang menjadi catatan adalah:

1. Pemerintah Cina menanggung biaya pembangunan gedung dan fasilitas sekolah

2. Siswa membayar biaya sekolah yang ringan

3. Pembelajaran di kelas lebih riil memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata. Contohnya ketika sebuah kelas sedang belajar ekonomi, setiap siswa memegang uang kertas tiruan banyak sekali dan mereka belajar menghitung uang dengan jari seperti yang harus dilakukan oleh pegawai bank.

4. Kurikulum di sekolah diberi garis besar oleh pemerintah, tetapi dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan dna potensi yang dimiliki sekolah masing masing.

5. Seragam siswa membuat siswa nyaman belajar, yaitu setelan training untuk siswa kejuruan atau pakaian bebas bukan seragam

6. Pembelajaran dilakukan 4 jam pelajaran pada pagi hari yaitu 2 jam awal dimulai jam 08 00 kemudian istirahat, dilanjutkan 2 jam pelajaran ke dua, makan siang dan istirahat dilanjutkan 2 jam pelajaran pada siang hari dimulai jam 13.30.

7. Siswa sekolah kejuruan, belajar selama 2 atau 3 tahun di sekolah dan 1 tahun belajar kerja di lapangan.

8. Pemberdayaan guru dilakukan dengan pelatihan di sekolah atau mengirim guru guru ke pelatihan tingkat propinsi.

9. Terdapat dosen dari perguruan tinggi yang mengajar di sekolah menengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *